PNS??mungkin banyak orang yang menginginkannya, namun tidak sepenuhnya bagi ku, karena sebenarnya aku lebih menginginkan membuka lapangan pekerjaan dan menjadi wirausaha, tapi papa yang menginginkan anaknya menjadi pegawai negeri, alasanya tak jauh karena kalau jadi PNS masa depan terjamin hingga tua kelak, yah untuk menyenangkan hati papa aku ikuti saja.
“Sha, kamu udah daftar yang di Departemen X belom?”Tanya papa
“iya pa,ini juga lagi mau ngurus berkas-berkasnya” jawabku singkat
“jangan sampe telat nanti malah keburu tutup lagi,”katanya lagi seraya pergi meninggalkan ku
Uh..ini sudah yang kesekian kalinya papa bertanya dan menyuruhku memasukan lamaran pekerjaan di Instansi Pemerintah. Tidak hanya yang didalam kota bahkan diluar kotapun aku ikuti, tidak hanya melamar lewat pos atau diantar langsung bahkan yang melalui internetpun aku daftarkan dan mba ku juga ikut andil dalam mendaftarkanku, demi menyenangkan hati papa dan mewujudkan harapanya.
“Pa, Pengumuman berkas di Instansi ini udah keluar, dan leysha harus nganterin langsung berkasnya ke sana sekalian ikut tes”, kataku
“yaudah anterin aja, kapan waktunya?”Tanya papa ringan
“sabtu ini, tesnya diPalembang deket asrama haji pa,”jawabku
“iya ga papa, kan disana banyak saudara kita."
“bareng siapa kamu perginya?”tanyanya kemudian
“ada 3 orang lagi yang tes ditempat yang sama tapi mereka ga punya saudara disana, boleh ga pa, ka…lau “kata-kata ku terputus karena belum selsai aku bicara tiba-tiba

“halo, niku dipa?pandai mak niku liak ko alamat sija?”
“sa, sanakku haga tes disan,”
“iyu,,maksih yo” kata papa dengan logat bahasa palembangnya yang khas
entah dia lagi ngomong dengan siapa mungkin dengan pamanku yang ada disana, Uh..capek deh
“papa ini diajakin ngomong malah dicuekin,”kataku sambil cemberut
“tadi kan papa lagi Tanya alamat sama paman kamu, jadi gimana?"
“iya tadi sha bilang kalo ada 3 teman sha yang ikut tes ditempat yang sama tapi mereka ga punya saudara, maksudnya boleh ga kalo mereka tinggal bareng sha ditempat paman?”jawabku menjelaskan
“ya ga bisalah,emangnya disana penginapan?kalo ga punya saudara kenapa mau daftar-daftar segala ”celetuk mama yang dari tadi ternyata menyimak pembicaraan kami
“bukan gitu loh ma, maksudnya apa salahnya kalo kita bantuin orang yang lagi kesusahan siapa tau suatu saat nanti malah kita yang butuh bantuan,ya kan?lagian kan disana cuma ada bibi dan paman aja, trus temen sha itu baru pertama kali ke Palembang,”kataku dengan panjang lebar
“iya..iya ga pa pa, tapi jangan lupa telpon dulu ya bibimu” kata papa
“siap pa,”kataku
Mama hanya terlihat cemberut karena papa tak sependapat denganya

******

Sore yang masih diliputi gerimis membuatku enggan untuk pergi kekampus namun tetap kulangkahkan kaki yang terasa berat ini untuk menuju kesana,
“sha, dosennya ga masuk hari ini, kita kewarnet aja yuk”ajak mita
“Huff….berita yang tidak mengenakan”batinku
“o ga msuk ya, yaudah kita kewarnet aja”jawabku datar
Setelah buka pengumuman ternyata namaku tak ada dalam daftar yang lolos seleksi, senang bercampur sedih yang kurasakan, senang karena aku dapat melanjutkan cita-citaku untuk berwirausaha tapi sedih karena papa pasti kecewa,
“selamet ya ta, semoga tes berikutnya juga lancar” kataku memberi selamat
“iya makasih ya sha, tapi ko kamu ga lolos ya”jawab mita
“mungkin emang belum rezekinya, ya kan..”kataku menghibur diri
Setibanya dirumah papa langsung bertanya,
“katanya pengumumanya udah keluar ya?gimana lolos ga, sha?tanya papa penasaran
“belum pa,,”jawabku berat
“yasudah ga papa mungkin belum rezeki kamu ya,”kata papa, yang terlihat kecewa dengan hasilnya

*****

Setelah kejadian itu aku fikir sudahlah aku ga usah daftar-daftar buat jadi PNS lagi cukup beberapa berkas yang sudah aku masukan kemarin, dan aku berharap tak ada yang lolos seleksi berkas tapi ternyata Allah berkehendak lain, lamaran yang aku kirim ke salah satu instansi waktu itu lolos dan harus diantar langsung kesana.
tutut tutut tiba tiba polselku berbunyi, dan aku segera membukanya “aslm, sha kamu lolos seleksi berkas, jadi berkasnya langsung diantar ke Jakarta, minggu ini”
deg…jantungku berdetak kencang, apa aku harus mengirim berkas ke Jakarta??dalam batinku bertanya.
Ya Allah.. Jakarta, yang kata orang sekejam-kejam ibu tiri masih kejam ibu kota, aku mau tinggal dimana nanti? Sama siapa? Aku sama sekali belum pernah kesana
Akhirnya aku memutuskan untuk pulang kerumah
“loh kamu kenapa sha, ko kayak orang bingung?”Tanya mama
“gini mah, sha di minta nganterin berkas lamaran kemaren kejakarta dan sekalian tes”jawabku
“ya ampun, jauh banget sampe sana, nanti kamu mau kesana sama siapa?”Tanya mama khawatir
aku hanya menggeleng, tiba-tiba papa datang “kenapa sha?”
“itu pah adek di minta ngasihin berkas lamaranya dan tes ke Jakarta”jawab mbaku
“yaudah,trus masalahnya kenapa?”Tanya papa ringan
“sha,takut ngecewain papa, kemaren aja udah banyak biaya yang keluar, kalo sekarang ke Jakarta kan butuh banyak biaya pah,lagian sha juga ga tau mau tinggal dimana nantinya,”jelasku
“nak, papa tuh cari uang juga buat kalian, kalo ada kesempatan yang lebih baik kenapa harus disia-siakan, masalah biaya jangan khawatir papa bisa carikan, oiya temen kamu ada yang ikut ga?kamu punya temen ga di Jakarta?”tanya papa
Kata-kata papa bikin aku ga bisa nolak, papa memang pingin banget anaknya jadi pegawai, meskipun aku tidak, tapi aku juga ga mau buat papa sedih dan kecewa
“ada si pa 1 orang,”jawabku
“yaudah kamu cari-cari info dulu ya sekalian papa juga mau tanya ada ga saudara kita yang tinggal di Jakarta” katanya

Dikeheningan malam aku ga bisa tidur karena banyak hal yang harus aku pertimbangkan untuk pergi kesana, tiba-tiba aku teringat teman kampusku Serli namanya, kalo ga salah dia tinggal di Jakarta sekarang, tapi aku ga tau alamat pastinya, aku niatkan besok untuk cari info tentangnya.
Setelah aku mendapatkan nomor hpnya aku langsung menghubunginya,
“assalamualikum, Serli, ini leysha, kamu gimana kabarnya? tinggal dimana sekarang?”tanyaku
“waalaikum slam, alhamdulilah baik, kamu gimana?sekarang aku tinggal dijakarta dengan suamiku”jawabnya ramah
akhirnya aku mengutarakan maksudku, dan ternyata dia menyambutku dengan hangat, subhanallah begitu indah ukhuwah yang di bangun dengan pondasi islam, disaat ada saudara yang membutuhkan, Allah menghadirkan saudara yang lain untuk membantu,,alhamduliah aku ada tempat untuk tinggal, semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmatnya kepadamu sudaraku.

******

Dengan berbagai pertimbangan akhirnya aku putuskan untuk melanjutkan langkah ini, aku pergi dengan temanku dan ibunya, untung ibunya sudah beberapa kali ke Jakarta dan beliau menyarankan untuk naik travel agar bisa diantar sampai tujuan, ternyata tak mudah menemukan alamat yang dimaksud tapi aku yakin Allah pasti memberikan kemudahan. Serly telah menunggu kedatanganku didepan rumahnya,
“akhirnya, sampe juga ya ke Jakarta,gimana perjalanya?”tanyanya
“iya aku juga ga nyangka ni, ko bisa sampai sini, tapi perjalanan yang menyenangkan”jawabku
Benar-benar keluarga yang hangat, aku merasakan pertolongan Allah begitu dekat dan nyata. Oiya Aku lupa tadi papa kasih no telp om yang ada di Jakarta dan setelah sampai aku diminta menghubunginya, setelah menghubungi om, ternyata dia mengajak aku kerumahnya untuk diperkenalkan dengan istri dan adiknya, akhirnya aku ikut juga ya itung-itung silaturahim karena udah lama juga ga ketemu. Setelah selesai tes, besoknya aku langsung pulang ke Lampung.

******

hari ini adalah pengumuman hasil tesku, saat yang tidak ingin aku hadapi, dengan langkah berat aku beranikan diri pergi warnet,deg..deg..jantungku berdegup kencang,,perlahan kubuka dan aku lihat hasilnya ”maaf anda tidak dapat mengikuti tahap selanjutnya” tulisan yang ku baca di layar monitor, sedih…kali ini tak terasa air mataku meleleh, karena aku mengecewakan papa lagi,
sampai dirumah aku langsung bilang, tapi mungkin papa juga bisa melihat wajahku yang mengisyaratkan kekecewaan,”pa, maafin sha ya,sha ga bisa ikut ketahap selanjutnya, sha gagal lagi pa,”kataku dengan berat
akupun bisa melihat kekecewaan papa,mama,dan mbaku,
“sha udah ngabisin uang papa tapi hasilnya selalu mengecewakan”kataku lagi
“sudahlah sha, uang kan bisa dicari tapi kalo pengalaman sulit nak, yang penting kamu udah berusaha semaksimal mungkin, mungkin memang belum rezekinya” kata papa bijak
Aku langsung masuk kamar sambil menangis, Ya Allah, aku membuat papa sedih padahal papa hanya ingin masa depanku jelas. sejak papa menyuruhku untuk tetap keJakarta, aku mulai berfikir mungkin memang yang di katakan papa benar, jadi PNS akan membuat papa tenang dengan masa depan anaknya, lagian PNS juga bisa tetep berwirausaha dan membuka lapangan pekerjaan kan, kerja sebagai pegawai lebih ringan disebanding dengan kerja di swasta karena nantinya aku akan mengurus rumah tanggaku, yang mungkin kalau jadi pegawai swasta akan sulit mengatur waktu, Ya Allah mudahkanlah langkahku untuk menjadi apa yang diharapkan papa. Aamin

to be continue ^_^
******

0 komentar:

About this blog

Assalamualaikum wr.wb

welcome to my blog ^_^

silahkan kritikan dan saran yang membangunnya ya.

Jadzakallah khairon katsiron

Mengenai Saya

Foto saya
ordinary girl but I will try to be a good moslemah.^_^

Recent Posts

“Ya Robb kutitipkan rindu ini utk saudara ku disana,eratkan Ukhuwah di aNnara kami, jadikan kami hambaMu yg senantiasa bersyukur atas nikmatMu n satukan hati kami dlm hangatnya dekapan kasih sayangMu..amiin”

Recent comments

Bagaimana menurut pendapat anda tentang blog saya??